ANEKA SITUASI PELIBAT MENYIMAK
A.
Konsep
Pengajaran menyimak
Dalam
pembelajaran keterampilan menyimak, terlebih dahulu harus mengerti konsepan
sebelum melakukan pembelajaran menyimak. Setelah itu baru menata materi yang
dijadikan pengembangan pengajaran. Menurut Soedjiatno(1992:1) pada dasarnya
pengembangan keterampilan menyimak itu dapat dibedakan atas dua tataran pokok,
ialah tataran identifikasi, dan tataran seleksi. Tataran identifikasi adalah
tahapan pengenalan. Tataran seleksi adalah tahap pemahaman.
Dalam
mengembangkan tingkat keterampilan menyimak siswa, seorang guru harus memilih
metode penyampaian yang ekonomis dan efisien. Harus yang mudah dimengerti oleh
siswa. Pada tingkat lanjut lebih-lebih tingkat tinggi, di mana banyak
keistimewaan bahasa yang dipergunakan, guru boleh memberikan kepada siswa
tugas-tugas menyimak dengan materi yang tidak bersangkutan lagi.
B.
Tujuan pengajaran
menyimak
Menurut
Drs.Soedjiatno (1992:4) bahwa
hanya dengan latihan yang tepat dan teratur, baik bebas, maupun terdisain, maka
akhirnya akan diperoleh ketrampilan menyimak yang memadai. Pengertian memadai
disini berarti penyimak itu mampu menagkap, memilih, memahami, mengingat,
memanfaatkan dengan cara menganalisis secara teliti, mampu membuat kesimpulan
secara tepat atas pesan wacana lisan yang disimak dari orang lain.
Dengan menyimak kita akan
mendapatkan suatu informasi yang belum kita ketahu dengan adanya interaksi dari
pendengar dan pembicra akan terjadi suatu interaksi yang mana satu dengan yang
lain akan sama-sama mendapatkan informasi-informasi.
Menurut Drs.Soedjiatno (1992:4) bahwa ada tiga komponen yang akan dituju dan perlu
dibina oleh guru dalam mengembangkan keterampilan menyimak para siswa, yang kan
dipaparkan dibawah ini :
Ø Keterampilan
mengidentifikasi dan menyeleksi elemen-elemen kebahasaan.
a.
Komponen mengidentifikasi dan
menyeleksi gejala-gejala fonetik, baik yang berupa nada, tekakan, persendin,
maupun intonasi pada umumnya.
b.
Kemampuan mengenal, membedakan,
menerapkan kosa kata sesuai dwngan makna dan tuturan tempatnya yang tepat.
c.
Kemampuan mengenal, membedakan ,
menerapkan struktur tatabahasa sesuai dengan maknanya yang tepat termasuk juga
struktur frasu-frase dan idiom-idiom yang ada.
Ø Keterampilan
mengingat-ingat
Keterampilan ini harus dilatihkan
dengan sengaja, berkelanjutan, dan berjenjang.
1.
Latihan mengingat tanpa retensi.
Pada latihan ini kemampuan
mencamkan, menyimpan, dan memperoduksi kembali pesan-pesan yang terkandung
dalam wacana belum dituntut dari siswa.
2.
Latihan mengingat dengan retensi
jangka pendek.
Pada latihan ini kemampuan
mencamkan, menyimpan, dan mereproduksi kembali pesan-pesan yang terkandung
dalam wacana dapat segera dituntut dari siswa. Cara latihan yang digunakan
misalnya dengan latihan terpimpin.
C.
Evaluasi Sebagai
Alat Pendidikan
Evaluasi dalam pendidikan ini
sangatlah penting dengan adanya evaluasi ini penyelenggaraan pendidikan dapat
berjalan dan terpadu dengan baik, dengan
adanya evaluasi ini sistem pengajaran dapat sesuai dengan program yang dilaksanakan dan penerapan yang diajarkan dapt terarah dan
sisitimatis. Adanya evaluasi ini dapat pula untuk mengetahui seberapa
penguasaan materi pelajaran yang telah diberikan kepada siswa.
Latihan
mengingat dengan retensi jangka panjang.
Pada latihan
ini menceritakan kembali wacana sudh diminta dari siswa, termasuk juga diskusi.
1.
Keterampilan melakukan komprehensi
isi pesan
Menurut
Soedjianto (1992 : 6) komponen ini dapat dirinci seperti :
a. Kemampuan
melihat hubungan waktu, ruang, dan ide.
b. Kemampuan
memahami isi wacana, sehingga mampu :
1)
memiliki/menentukan ide-ide pokok wacana,
2)
menentukan nama unsur-unsur penunjang,
3) menarik
kesimpulan,
4) membuat
inferensi,
5) memahami
hal-hal yang tersirat, dan
6) mengenal
gaya bahasa, atau alat-alat bantu lain yang dipakai.
c. Kemampuan
mencari intisari wacana dengan cepat terhadap semu pokok permasalahan.
d. Kemampuan
mencarai informasi khusus secara cepat.
e. Kemampuan
menyimak secara kritis, cepat, dan lancar.
2.
Sarana dan Pelaksanaan Pengajaran
Menyimak
Dalam
melaksanakan proses belajar mengajar keterampilan menyimak kelengkapan yang
diperlukan antara lain : kaset rekaman, alat perekam, kaset kosong,
laboratorium bahasa (bila dipenuhi).
Guru
hendaknya selalu mengingat tujuan pelajaran menyimak adalah untuk mengembangkan
keterampilan siswa dalam menyerap dan memahami bahan simakan. Dan siswa dapat
mengutarakan kembali bahan simakan.
Dalam proses
belajar mengajar menyimak ada dua kemungkinan yang dapat ditempuh ialah
menggunakan rekaman atau suara langsung. Kedua kemungkinan itu dapat dikerjakan
semuanya karena dalam kehidupan sehari-hari kedua hal itu dapat terjadi.
a. Bahan
pengajaran atau bahan latihan
Menurut
(Sodjianto,1992:8) bahan latihan menyimak sebagai berikut :
1. Harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, apakah tingkat awal, tengah,
lanjut, ataukah tingkat tinggi.
2. Menggunakan
Bahasa Indonesia yang baku.
3. Baik
yang terekam dalam pita rekaman maupun yang terwujud suara langsung keduanya
perlu dilatihkan, sebab kedua bentuk itu terjumpai dalam kehidupan sehari-hari.
4. Isi
dan wujud bahan latihan sangat bergantung pada kematangan siswa, oleh karena
itu untuk tingkat awal jawabannya mungkin saja masih berwujud gambar, tindakan,
atau fakta-fakta sederhana.
5. Untuk
tingkat awal bahan latihan kalau perlu masih boleh diulang dua atau paling
banyak tiga kali dengan ucapan yang agak diperlambat. Sedangkan untuk tingkat lanjut atau tinggi sama sekali
tidak boleh demikian.
b. Saat
sebelum proses belajar-mengajar dimulai.
Menurut
(Sodjianto,1992:8) saat sebelum proses belajar-mengajar dimulai menyimak
sebagai berikut :
1. Bila
kelas belum tenang, guru harus menunggu dahulu sampai keadaan menjadi tenang
dan tertib.
2. Benda-benda,
suara-suara atau apa saja yang dapat membelokkan perhatian siswa dan dapat
menimbulkan gangguan kelas harus disingkirkan lebih dahulu.
3. Siswa
dianjurkan selalu memperhatikan, melihat secara langsung bila bahan latihan
sedang diperdengarkan, baik bahan yang terwujud rekaman atau pun suara manusia
langsung.
4. Siswa
perlu diberi tahu menyimak itu berat, sebab menuntut energi yang sangat banyak.
5. Siswa
harus diberi tahu apa yang harus dikerjakan pada saat latihan menyimak
berlangsung.
6. Siswa
juga harus tahu ketentuan-ketentuan latihan menyimak yang harus dipenuhi saat
itu.
7. Sebelum
pelajaran dimulai bila terdapat beberapa kata kunci yang belum diketahui siswa
dan perlu diterangkan, maka kata kunci tersebut harus diterangkan lebih dahulu.
8. Khusus
untuk kelas-kelas permulaan, bila dianggap perlu latihan menyimak itu dapat
dibantu dengan alat-alat peraga.
c. Saat
berlangsungnya latihan
Menurut
(Sodjianto,1992:9) saat berlangsungnya latihan menyimak sebagai berikut :
1. Penyimak
harus memperhatikan sungguh-sungguh wacana yang diperdengarkan.
2. Siswa
dilatih supaya setiap saat selalu mengonsentrasikan perhatian secara penuh
terhadap apa yang diperdengarkan sejak awak sampai akhir.
3. Keterampilan
menyimak hendaknya dilatihkan secara terus-menerus, teratur dan terarah.
4. Guru
selalu dituntut bertindak bijaksana dan sabar, sehingga siswa tidak akan merasa
takut, khawatir, atau panik.
d. Saat
akhir latihan
Menurut
(Sodjianto,1992:10) saat akhir latihan menyimak
sebagai berikut :
1. Untuk
mengadakan pengecekan hasil menyimak, guru harus menanyakan kesimpulan umum
atau ringkasan keseluruhan wacana yang disimak kepada siswa.
2. Untuk
mengadakan pengecekan atas hasil yang dicapai siswa, pertanyaan-pertanyaan
pengecek harus berselang-seling dari yang mudah sampai yang sukar.
3. Latihan
beserta jawaban siswa perlu selalu mendapat perhatian guru.
D.
Pemilihan Bahan dan Tes Menyimak
Didalam
makalahnya yang berjudul “pemilhan Bahan Pengajaran” Mariana Karim Mengutip
pendapat Peter Strevens tentang ciri-ciri tertentu yang harus dimiliki oleh
bahan pengajaran, ciri-ciri tersebut diantaranya :
1)
Bahan pengajarannya harus relevan dengan tingkat kemajuan murud atau
mahasiswa, dengan TIU dan TIK(TKP), dan umur murid atau mahasiswa.
2)
Bahan pengajaran harus menarik, bervariasi, diminati murid, dan memberi
kepuasan intelektual.
3)
Memberi dorongan dalam arti membuat murid atau mahasiswa merasa
mengalami kemajuan.
E.
Jenis Tes Menyimak
Tujuan
suatu tes menyimak ialah mengevaluasi komprehensi. Tingkatan komperehensi murid
bergantung kepada kemampuan mendiskriminasikan fonem, mengenal tekanan dan
pola-pola intonasi dan menguasai hal-hal yang disampaikan.
F.
Menyimak dalam kehidupan dan kurikulum
Menurut Salisbury (1995:229) bahwa pada tahun 1929 Paul T. Rankin dari
Detroit Public Schools dalam penelitiannya menulis 9%, membaca 16%, berbicara 30%, dan menyimak 45%. Pada sekolah-sekolah di Detroit, Rankin menemukan bahwa
dalam penekanan pengajaran dikelas membaca memperoleh
52%, sedangkan menyimak hanya 8% (Tarigan, 1986:140).
Ada juga penyimak yang buruk yaitu tidak bisa mengatasi gangguan, tidak memperhatikan atau
konsentrasi, mengangguk-angguk selama kuliah dan terus melihat wajah dosen. Menyimak sebagai suatu aspek keterampilan berbahasa, dapat dikembangkan dengan sering
latihan, menghindari hal-hal yang buruk dalam kegiatan menyimak, memperbanyak kosakata, dan meningkatkan ketajaman telinga.
G.
Menyimak Petunjuk
Menyimak
petunjuk biasanya berisi tentang prosedur melakukan sesuatu. Bila
petunjuk dipatuhi, maka hasilnya dapat seperti yang diharapkan. Bila petunjuk
itu berupa prosedur, urutan kerja yang disebutkan harus dipatuhi. Sebab bila
tidak demikian, hasilnya pasti tidak seperti yang diharapkan atau bahkan gagal
sama sekali. Bila petunjuk itu berupa cara melakukan sesuatu, maka terdapat
variasi sehingga tidak harus sama persis dengan yang dinyatakan dalam petunjuk.
H.
Menyimak
Pengumuman
Pengumuman adalah proses, cara,
perbuatan yang melakukan sesuatu kegiatan untuk menginformasikan kepada semua
pembaca atau orang lain. Menyimak pengumuman adalah suatu kegiatan mengumumkan
suatu informasi melalui tulisan maupun lisan. Menyimak pengumuman biasanya
berisi tentang informasi yang telah diterima yang kemudian dapat diberitahukan
kepada orang lain.
I.
Percakapan dan Diskusi
Percakapan adalah suatu komunikasi lisan dengan jelas, dan itu sangat diperlukan kegiatan menyimak itu dapat
timbul dengan mudah dan tanpa ada paksaan dari siapapun. Sekolah perlu mengadakan bimbingan dalam percakapan kepada
siswa agar mereka dapat memperlihatkan sopan santun dan dalam menanggapi ucapan dari rekan dan dapat menyimak
dengan baik apa yang orang lain ucapkan.
Percakapan dan diskusi
dapat dilakukan di sekolah dan di luar sekolah, anak-anak dapat ikut berpartisipasi dalam suatu diskusi. Diskusi ini berpusat pada suatu topik dengan
teratur dan menuju ke suatu keputusan yang dapat di ambil dan disimpulkan.
Percakapan dan
diskusi dapat menjadikan kita sebagai anggota masyarakat terbuka dalam menerima
pendapat dan pendirian orang lain, bahkan kritik dan cacian dari mereka.
Percakapn dan diskusi dapat mendidik kita menjadi seseorang yang sosial dan
berdisiplin, dapat mengetahui hak dan tanggung jawab yang mana kewajiban kita, serat tahu
bagaimana persis kapan kita “memberi” dan kapan saat “menerima’’, kapan saatnya
berbicara dan kapan pula saatnya kita menyimak.
J.
Laporan
Bagi
anak-anak laporan merupakan tugas yang sangat penting, bahkan bagi anak taman
kanak-kanak laporan merupakan hal yang penting.
Laporan
diperlukan bila anak-anak bekerja dalam kelompok kecil, serta dalam kepanitiaan
yang ada hubungannya dengan suatu kegiatan. Misalnya ketika anak-anak mengamati
atau meneliti suatu hal.
Mulai dari
anak kecil hingga dewasa banyak sekali kesempatan mereka menyimak cerita, baik
cerita yang dituturkan kepada mereka maupun cerita yang dibacakan kepada
mereka.
Dalam hal ini anak-anak sebagai penyimak haruslah memberi tanggapan
secara apresiatif, memberi responsi dengan
sepenuh hati, mengikuti pengembangan alur atau isi cerita,
membayangkan atau mengimajinasikan gerak lakon yang disorot, dan menafsirkan
perasaan-perasaan serta motivasi-motivasi para tokoh cerita.
Dalam proses belajar
mengajar, yang bersifat dua arah, ternyata laporan-laporan sangat banyak
melibatkan anak-anak dalam kegiatan menyimak. Mereka
haruslah dibiasakan banyak membaca dan memahami isi bacaan tersebut. Setelah
memahami isi bacaan tersebut kita membuat tulisan tentang hal-hal yang kita
baca. Setelah itu kita ceritakan kembali isi dari tulisan kita. Dengan demikian
kita mempelajari tiga sekaligus keterampilan berbahasa.
Alangkah banyaknya
kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang dapat
dilaporkan oleh anak-anak kepada guru dan teman sekelas dalam rangka meningkatkan keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan berbicara dan
menyimak.
K.
Media massa (Radio, Televisi,
Rekaman dan Telepon)
Menurut
Tarigan ( 1986 : 149 ) kehidupan modern menuntut kegiatan
menyimak yang lebih meningkat. Pada masa kini banyak rumah tangga memiliki satu
atau lebih jenis-jenis perlengkapan
radio, televisi, rekaman, dan telepon. Segala jenis menyimak menuntut dalam
berbagai ragam situasi menyimak oleh perlengkapan di atas, antara lain:
1)
Menyimak sekunder, musik dipasang
pelan-pelan sebagai latar belakang;
2)
Menyimak sosial atau menyimak
konversial, kita berbicara di telepon
3)
Menyimak apresiasif, drama yang
baik atau misik yang merdu dipagelarkan atau dipentaskan
4)
Menyimak eksplorasif atau
menyimak interogatif, kita diberika resep-resep atau informasi mengenai cuaca
5)
Menyimak konsetratif dan menyimak kritis, masalah-masalah penting
didiskusikan oleh para politikus dan para pakar dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan.
L.
Aneka Alasan
Menyimak
Ada berbagai alasan orang menyimak diantaranya, ingin
mempelajari sesuatu dari bahan simakan, memperoleh manfaat dari bahan simakan, membandingkan beberapa pendapat dan rasa ingin tahu. Demikianlah, telah
kita ketengahkan sepuluh alasan orang menyimak.
Thank's mbak. Infonya sngat bermanfaat.
BalasHapus12bet | Welcome Bonus and Sign Up Offers!
BalasHapusSign up 온라인카지노 to 12bet and claim your welcome bonus and 메리트카지노 new customer offers 12bet including Free Bets, No Deposit Bets and No Deposit Bonus for December 2021.