PROSEDUR
PEMBUATAN KORAN JAWA POS
2.1
Sejarah Jawa Pos
Jawa
Pos merupakan koran terbesar dan tertua di Indonesia. Koran Jawa Pos ini didirikan pada tanggal 1 Juli
1949 oleh pasangan suami isteri The Chung Shen alias Soeseno Tedjo dan Mega
Endah. The Chung Sen adalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di
Surabaya, karena setiap hari beliau harus memasang iklan bioskop di surat kabar
lama-lama beliau tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Dahulunya koran
ini bernama Djawa Pos, kemudian
semakin berkembangnya zaman globalisasi berubah menjadi Jawa Pos. The Chung Sen pernah menjadi raja koran di Indonesia
karena memiliki tiga koran yang diterbitkan dalam tiga bahasa: Java Post, koran
beraksara Cina Hwa Chiao Sien Wen dan koran berbahasa Belanda de Vrije Pers.
Bisnis The Chung Shen
di bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Koran berbahasa Cina yang antikomunis itu
akhirnya ditutup ketika Partai Komunis Indonesia makin kuat berpengaruh,
sedangkan yang berbahasa Belanda diubah jadi koran berbahasa Inggris,
Indonesian Daily News. Koran ini ditutup karena kesulitan mencari redaktur dan
Dahlan kini mencoba menghidupkannya kembali.
Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami kemerosotan yang
tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Koran-korannya
yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen
akhirnya memutuskan untuk menjual Jawa
Pos. Dia merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga
orang anaknya lebih memilih tinggal di London,
Inggris.
Pada tahun 1982,
Eric FH Samola, waktu itu adalah Direktur Utama PT Grafiti Pers
mengambil alih Jawa Pos. Dengan
manajemen baru Eric mengangkat Dahlan Iskan
untuk memimpin Jawa Pos. Dahlan Iskan
adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah
6.000 eksemplar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000
eksemplar.
Kemandirian Jawa Pos itu tidak datang begitu saja. Dahlan Iskan dan seluruh
staf lama Jawa Pos kerja keras dan
kerja lebih keras. Begitu jadi pemimpin redaksi Jawa Pos, Dahlan menurunkan semua ilmu yang diperolehnya di Tempo
kepada semua wartawan Jawa Pos.
Sistem kerja wartawan Jawa Pos, yang
tadinya hanya menantikan siaran pers atau undangan pertemuan pers, diubahnya
jadi sistem mengejar dan menggali berita.
Lima tahun kemudian terbentuklah Jawa Pos News
Network (JPNN),
salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih
dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia.
Pada tahun 1997,
Jawa Pos pindah ke gedung yang baru
berlantai 21 Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya
yang berdiri di atas tanah seluas 50 hektar. Tahun 2002
dibangun Graha Pena di Jakarta.
Tahun 2002 Jawa Pos Group membangun pabrik kertas koran yang kedua dengan
kapasitas dua kali lebih besar dari pabrik yang pertama. Kini pabrik itu PT Adiprima Sura
Perinta, mampu memproduksi kertas koran 450 ton/hari. Setelah
sukses mengembangkan media cetak di seluruh Indonesia, pada tahun 2002
Jawa Pos Group mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya,
yang kemudian diikuti Batam TV di Batam,
Riau TV
di Pekanbaru, Fajar TV
di Makassar,
Palembang TV
di Palembang,
Parijz van Java TV di Bandung,
Radar Cirebon
Televisi RCTV di Cirebon Kota Wali.
Memasuki tahun 2003 Jawa Pos Group merambah bisnis baru Independent Power
Plant. Proyek pertama adalah 1 x 25 MW di Kab. Gresik,
yakni dekat pabrik kertas. Proyek yang kedua 2 x 25 MW, didirikan di Kaltim,
bekerjasama dengan perusahaan daerah setempat. Pada tahun 2008,
Jawa Pos Group menambah stasiun televisi
baru Mahkamah Konstitusi
Televisi (MKtv) yang berkantor di Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta.
Pada tahun 2009,
Jawa Pos Group menambah data center
baru Fangbian Iskan
Corporindo (FIC) yang berkantor di Gedung Graha Pena
Surabaya.
Hingga tahun 2012 kini Jawa Pos telah
memiliki 23 TV lokal yang berada dibawah naungan Jawa Pos. Koran yang memiliki slogan “Selalu ada yang baru” kini
mempunyai presiden direktur yang bernama Azrul Ananda.
Sekarang ada 170
lembaga yang berada di bawah naungan Jawa
Pos. Pada tanggal 12 Oktober 2011 Jawa Pos dikukuhkan sebagai koran anak
muda dunia dengan predikat Newspaper of The Year oleh World Young
Reader Prize 2011. Pada tahun 2012 koran Jawa Pos kembali meraih penghargaan sebagai koran desain terbaik di
Asia Pasifik.
2.2 Redaksi
Jawa Pos
Saat ini koran Jawa Pos memiliki 15 radar yang
masing-masing memiliki redaksi sendiri di kotanya yaitu:
- Radar Gresik (Gresik), beredar di Gresik, Surabaya, dan Lamongan
- Radar Kediri (Kota Kediri), beredar di Kediri dan Nganjuk.Kantor di Jalan Brawijaya Kota Kediri
- Radar Tulungagung (Tulungagung), beredar di Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar.
- Radar Bojonegoro (Bojonegoro), beredar di Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Blora.
- Radar Madiun (Kota Madiun), beredar di Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan.
- Radar Madura (Bangkalan), beredar di Pulau Madura.
- Radar Bali (Bali), beredar di Denpasar Bali.
2.3 Prosedur
proses produksi
Para wartawan Koran Jawa Pos mencari berita di lapangan sejak dini hari pukul 00.00 WIB
hingga pukul 15.00 WIB, kemudian dikirimkan ke server. Setiap harinya wartawan
selalu bekerja sedemikian rupa untuk mencari berita-berita yang terbaru dan terkini.
Sesuai dengan slogannya “Selalu ada yang baru”, sebisa mungkin menyuguhkan
berita yang teraktual hanya untuk pembacanya.
Pada pukul 16.00 WIB para wartawan segera
datang menuju kantor Jawa Pos untuk membuat berita. Berita boleh dibuat pada
saat berada di lapangan atau saat telah berada di kantor, kemudian dikirim ke server news. Setelah itu berita akan
diambil oleh redaktur (orang yang bertanggungjawab terhadap halaman) yang akan
diberi judul oleh redaktur tersebut. Pengerjaan penulisan berita tersebut dapat
dilakukan dari sore hari dan berakhir hingga malam hari. Berita yang ditulis
berasal dari empat sumber, yaitu dari wartawan Jawa Pos, wartawan media grup Jawa
Pos, wartawan dari kantor berita, dan berita yang didapat dari masyarakat
sekitar. Setiap media grup akan mengirimkan lima foto dan berita yang terbaik
pada saat itu untuk dikirim ke pusatnya yaitu Jakarta.
Berita yang akan diolah selalu mengikuti
prosedur yang telah diterapkan. Berita yang telah ditulis wartawan tadi, akan
dikirim ke server news yang kemudian
diambil oleh orang yang bertanggungjawab terhadap halaman atau yang biasa
disebut dengan redaktur. Tugas redaktur nantinya akan memberi judul pada pembahasan
koran tersebut. Pemilihan judul pastinya harus yang dapat membuat pembacanya
tertarik untuk membacanya. Setelah itu akan di simpan di server halaman,
kemudian di ambil oleh editor bahasa yang akan mengedit kata-kata dan bahasa
sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Setelah itu di ambil oleh layout (orang
yang menata letak sebuah halaman) yang bertugas mengatur tata letak halaman agar
tampak menarik dengan menggunakan software I-desain.
Setelah semua
proses pengolahan berita berjalan lancar, orang yang akan mencetak berita dapat
membuka server halaman. Sistem pencetakan ini menggunakan SCJJ yang merupakan
kepanjangan dari Sistem Cetak Jarak Jauh. Dengan menggunakan teknologi
internet, orang yang akan mencetak berita dapat membuka server halaman dan
memilih berita mana saja yang akan dijadikan berita dalam bentuk koran. Setelah
itu proses pencetakan ribuan koran segera dilakukan agar cepat tersebar di
masyarakat. Pada pencetakan ini, kertas koran yang digunakan berasal dari
kertas bekas dari luar negeri yang kemudian dibubur menjadi kertas koran baru.
Koran yang
telah dicetak, kemudian akan disebarluaskan kepada loper koran. Loper koran
kemudian menawarkannya ke penjual koran baik pedagang koran pinggiran maupun
pedagang koran yang menawarkan di pinggir jalan sekitar lampu merah. Harga
koran tersebut adalah Rp.2500,00 dari harga asli kantor pembuatan. Namun, pada
tulisan di pojok kakan atas koran tertera harga Rp.4500,00. Harga tersebut
merupakan harga eceran tertinggi yang dapat dijual dari loper koran ke
pembelinya. Pada pagi hari, koran dapat terjual dengan harga Rp.4500,00 karena
pagi hari bisa disebut masih hangat-hangatnya berita. Jika sudah siang, harga
koran akan turun menjadi Rp.3500,00, dan pada sore hari para loper koran tersebut
akan menjualnya dengan harga Rp.2500,00. Memang dengan penjualan Rp.2500,00 di
sore hari tidak mendapatkan untung, tetapi paling tidak para penjual koran
tidak merasakan kerugian dalam dirinya.
Dalam satu eksemplar koran, terdapat
berbagai halaman yang fungsinya berbeda, antara lain:
a. Pada
tahun 2000 terdapat halaman Metropolis yang berisi tentang berita daerah
Surabaya
b. Tahun
2000 terdapat halaman Deteksi yang berisi berita anak muda yang disajikan tiga
halaman per harinya.
c. Tahun
2003 terdapat halaman sportivo yang berisi berita mengenai olahraga yang
disajikan dalam 16 halaman per harinya
d. Tahun
2006 terdapat halaman nouvelle yang diperuntukkan anak muda
e. Tahun
2008 terdapat halaman evergreen yang diperuntukkan usia di atas 50 tahun
f. Tahun
2011 terdapat halaman for her yang disajikan khusus untuk pembaca para wanita
g. Tahun
2012 terdapat halaman car free day yang membahas mengenai area bebas kendaraan
bermotor
wah, ini artikelnya mmbntu sekali. buat tugas kuliah saya.
BalasHapusterimakasih :D
mintip(y)(y)
BalasHapusAlhamdulillah.... tp gk pernah di buka lg blogx ne.
BalasHapusApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical