PENGAJARAN MENYIMAK UNTUK MENINGKATKAN
DAYA SIMAK
A.
Pengertian Menyimak
Menyimak
adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta intrepetasi untuk memperoleh informasi, menangkap
isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1986:31).
Menurut Anderson (1972) bahwa
menyimak sebagai proses besar mendengar, mengenal, serta menginterprestasikan
lamabang-lambang lisan (Tarigan, 1986:19)
Djago Tarigan (1986) bahwa menyimak
dapat dikatakan mencakup mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha pemahaman.
Pada peristiwa menyimak ada unsur kesengajaan, direncanakan, dan disertai
dengan penuh perhatian dan minat.
B.
Konsep
Pengajaran menyimak
Dalam
pembelajaran keterampilan menyimak, terlebih dahulu harus mengerti konsepan
sebelum melakukan pembelajaran menyimak. Setelah itu baru menata materi yang
dijadikan pengembangan pengajaran.
Menurut
Soedjiatno (1992:1) pada dasarnya
pengembangan keterampilan menyimak itu dapat dibedakan atas dua tataran pokok,
ialah tataran identifikasi dan
tataran seleksi. Tataran identifikasi adalah tahapan pengenalan. Tataran
seleksi adalah tahap pemahaman.
Dalam
mengembangkan tingkat keterampilan menyimak siswa, seorang guru harus memilih
metode penyampaian yang ekonomis dan efisien. Harus yang mudah dimengerti oleh
siswa. Pada tingkat lanjut lebih-lebih tingkat tinggi, di mana banyak
keistimewaan bahasa yang dipergunakan, guru boleh memberikan kepada siswa
tugas-tugas menyimak dengan materi yang tidak bersangkutan lagi.
C.
Tujuan pengajaran menyimak
Menurut Soedjiatno (1992:4),
Hanya dengan latihan yang tepat
dan teratur, baik bebas, maupun terdesain, maka akhirnya akan diperoleh keterampilan menyimak yang memadai. Pengertian
memadai disini berarti penyimak itu mampu menangkap, memilih, memahami, mengingat, memanfaatkan dengan cara
menganalisis secara
teliti, mampu membuat kesimpulan secara tepat atas pesan wacana lisan
yang disimak dari orang lain.
Dengan menyimak kita akan
mendapatkan suatu informasi yang belum kita ketahui. Dengan adanya interaksi dari pendengar dan pembicara akan terjadi suatu interaksi yang mana satu dengan yang
lain akan sama-sama mendapatkan informasi.
D.
Evaluasi Sebagai Alat Pendidikan
Evaluasi dalam pendidikan ini
sangatlah penting dengan adanya evaluasi ini penyelenggaraan pendidikan dapat
berjalan dan terpadu dengan baik. Dengan adanya evaluasi ini sistem pengajaran dapat sesuai
dengan program yang dilaksanakan dan
penerapan yang diajarkan dapat terarah dan sistematis. Adanya evaluasi ini dapat pula untuk mengetahui
seberapa penguasaan materi pelajaran yang telah diberikan kepada siswa.
E.
Bahan
pengajaran menyimak
Menurut
Soedjiatno (1992:8) bahan latihan
menyimak sebagai berikut :
1. Harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, apakah tingkat awal, tengah,
lanjut, ataukah tingkat tinggi.
2. Menggunakan
Bahasa Indonesia yang baku.
3. Baik
yang terekam dalam pita rekaman maupun yang terwujud suara langsung keduanya
perlu dilatihkan, sebab kedua bentuk itu terjumpai dalam kehidupan sehari-hari.
4. Isi
dan wujud bahan latihan sangat bergantung pada kematangan siswa, oleh karena
itu untuk tingkat awal jawabannya mungkin saja masih berwujud gambar, tindakan,
atau fakta-fakta sederhana.
5. Untuk
tingkat awal bahan latihan kalau perlu masih boleh diulang dua atau paling
banyak tiga kali dengan ucapan yang agak diperlambat. Sedangkan untuk tingkat lanjut atau tinggi sama sekali
tidak boleh demikian.
F. Pemilihan Bahan dan Tes Menyimak
Menurut
Achsin (1981:36) dalam makalahnya
yang berjudul “Pemilihan Bahan Pengajaran” Mariana Karim Mengutip pendapat
Peter Strevens tentang ciri-ciri tertentu yang harus dimiliki oleh bahan
pengajaran, ciri-ciri tersebut diantaranya :
1)
Bahan pengajarannya harus relevan dengan tingkat kemajuan murud atau
mahasiswa, dengan TIU dan TIK(TKP), dan umur murid atau mahasiswa.
2)
Bahan pengajaran harus menarik, bervariasi, diminati murid, dan memberi
kepuasan intelektual.
3)
Memberi dorongan dalam arti membuat murid atau mahasiswa merasa
mengalami kemajuan.
G.
Meningkatkan
daya simakan
Setiap
orang pasti dilahirkan dengan berbagai potensi yang pastinya tidak sama antara
orang yang satu dengan yang lainnya. Potensi harus dibina dan dikembangkan sejak dini.
Melalui latihan menyimak yang terarah dan berkesinambungan tadi akan terwujud
menjadi kemampuan menyimak yang nyata. Walaupun manusia berlatih menyimak,
kemampuan menyimaknya akan terbatas. Keterbatasan itu disebabkan oleh daya tangkap
yang terbatas dan daya ingatannya. Keterampilan menyimak sangat berfungsi dalam
kehidupan sehari-hari. Seseorang akan memperoleh informasi dengan melakukan
penyimakan.
Menurut Kawolda bahwa ada lima cara untuk
mempertajam daya simak yaitu simak-ulang ucap, identifikasi kata kunci,
parafrase, merangkum, dan menjawab pertanyaan (Tarigan, 1991:56).
H.
Perilaku
guru untuk meningkatkan daya simak siswa
Dalam
pengajaran di sekolah waktu yang dibutuhkan untuk menyimak dan bercerita hampir
sama banyaknya. Menyimak fungsinya untuk menemukan serta memahamai minat dan
kecenderungan pembicara. Orang yang terlatih dalam bimbingan secara tidak
langsung menyadari betapa pentingnya menyimak. Guru yang bijaksana akan
menyimak baik-baik untuk mendorong
ekspresi anak didiknya. Setiap orang pasti membutuhkan seseorang yang dapat
menyimak jeritan isi hatinya.
Menurut Nichols dan Stevens (1972:72)
bahwa perilaku guru untuk meningkatkan daya simak siswa:
1. Sediakan waktu untuk menyimak
2. Berilah perhatian
3. Berikanlah reaksi lisan yang wajar
4. Jangan mengorek-ngorek fakta tambahan
5. Jangan menilai apa yang telah dikatakan
6. Jangan menghilangkan kepercayaan akan kemampuan si
pembicara untuk memecahkan serta menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri
(Tarigan, 1986:171-172).
kak ? gak ada referensinya ya kak ? knapa gak tulis kak ?
BalasHapuskak ? gak ada referensinya ya kak ? knapa gak tulis kak ?
BalasHapus